Para pakar kini telah menganggap stres sebagai masalah kesehatan penting yang dihadapi manusia modern. Berbagai studi menunjukkan, stres dapat memengaruhi keampuhan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, stres diduga terkait dengan berbagai penyakit, seperti jantung, hipertensi, stroke, kanker, hingga impotensi.
Sebenarnya, bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres? Menurut dr Tan Shot Yen, dalam bukunya Saya Pilih Sehat dan Sembuh, stres akan mencetuskan terlepasnya hormon dan zat kimia yang dibentuk tubuh yang meningkatkan kesadaran mental, meningkatkan kecepatan denyut jantung untuk menambah aliran darah ke organ tubuh yang penting, sebagai antisipasi kebutuhan energi yang lebih tinggi.
Hormon yang dilepaskan tubuh ketika kita stres adalah epinefrin dan norepinefrin, yang dikenal sebagai hormon fight or flight (bertarung atau kabur). Bila stres berkepanjangan, maka dikeluarkan hormon kortisol. Hormin ini sendiri punya banyak efek samping yang tidak diinginkan dalam jangka panjang, termasuk resistensi insulin dan pengeroposan tulang.
Stres belum tentu berasal dari hal-hal emosional yang tidak menyenangkan dan ingin dihindari. Stres juga bisa berasal dari hal-hal yang dibuat sendiri tanpa disadari (bahkan tadinya dianggap sebagai kesenangan), seperti kebiasaan bermain video games yang menegangkan.
Saraf akan menerima impuls-impuls yang sama seperti halnya kondisi mental yang sedang "terjepit". Ketegangan mental dan emosi serta perlu mengambil tindakan buru-buru memboroskan epinefrin dan norepinefrin dengan efek yang sama seperti stres kronik dan berkepanjangan.
(red/Kom)
Tag :
Family
0 Komentar untuk "Bagaimana Tubuh Bereaksi Terhadap Stres"
Silahkan Komentarnya ...