Pengertian ejakulasi dini adalah ejakulasi yang terjadi terlalu
singkat. Beberapa kriteria digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan
ejakulasi dini seperti berdasarkan waktu terjadinya ejakulasi
(misalnya, kurang dari 2 menit); ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai
pasangannya mencapai orgasme; dan kemampuan pria mengendalikan
ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan tingkat keparahan, ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis:
Penyebab ejakulasi dini dibagi menjadi dua yaitu secara fisik dan psikis. Penyebab fisik terjadi apabila tubuh kekurangan suatu zat yang bernama serotonin.
Tingkatkan Gairah Seksual Anda Di Sini!
Serotonin berfungsi untuk menghambat ejakulasi. Bila kadar serotonin dalam tubuh kurang atau tidak cukup, maka hal ini akan menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat. Faktor psikis seperti stres yang berkepanjangan ataupun pada pasangan yang baru menikah, yang biasanya masih gelisah ataupun terlalu banyak stimulasi atau rangsangan dapat menyebabkan ejakulasi dini.
Ejakulasi dini memberi pengaruh yang besar pada psikologis pria dan pasangannya, khususnya ejakulasi dini dalam stadium berat. Hal ini akan sangat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Bila seorang pria sudah sampai pada tahap ini maka sebaiknya segera mencari pertolongan untuk mengatasi gangguan ejakulasi dini tersebut.
Ejakulasi dini sama sekali tidak berpengaruh terhadap kualitas sperma penderita dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesuburan pria.
Untuk mengatasi ejakulasi dini, pada prinsipnya terdapat tiga bagian terapi yang dapat dilakukan yaitu
Terapi psikologis dilakukan bila kasus ejakulasi dini terjadi karena masalah psikologis dari pria, seperti perasaan canggung pada pasangan, kondisi pikiran yang sedang stres terhadap pekerjaan atau hal-hal lainnya. Bantuan dari seorang psikolog atau psikiater sangat diperlukan apabila penyebab psikologis ini tidak dapat dihilangkan dan menetap terus menerus.
Terapi menggunakan obat pada ejakulasi dini dapat dilakukan dengan dua jenis obat, yaitu obat yang diminum atau sejenis obat yang dioleskan pada penis yang bertujuan untuk mengurangi kepekaan rangsangan pada penis sehingga ejakulasi tidak cepat terjadi.
Obat yang diminum, salah satunya bekerja dengan cara mengatur kadar serotonin dalam tubuh sehingga ejakulasi tidak cepat terjadi. Apapun terapinya, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ahli sehingga terapi dan pendekatan pengobatan dapat tepat guna dan efektif.
(red/DF)
Berdasarkan tingkat keparahan, ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis:
- Ejakulasi dini ringan : ejakulasi terjadi setelah hubungan seksual berlangsung dalam beberapa kali penetrasi singkat.
- Ejakulasi dini sedang : ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke vagina.
- Ejakulasi dini berat : ejakulasi terjadi saat penis menyentuh kelamin wanita bagian luar. Beberapa pria bahkan sudah mengalami ejakulasi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita.
Penyebab ejakulasi dini dibagi menjadi dua yaitu secara fisik dan psikis. Penyebab fisik terjadi apabila tubuh kekurangan suatu zat yang bernama serotonin.
Tingkatkan Gairah Seksual Anda Di Sini!
Serotonin berfungsi untuk menghambat ejakulasi. Bila kadar serotonin dalam tubuh kurang atau tidak cukup, maka hal ini akan menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat. Faktor psikis seperti stres yang berkepanjangan ataupun pada pasangan yang baru menikah, yang biasanya masih gelisah ataupun terlalu banyak stimulasi atau rangsangan dapat menyebabkan ejakulasi dini.
Ejakulasi dini memberi pengaruh yang besar pada psikologis pria dan pasangannya, khususnya ejakulasi dini dalam stadium berat. Hal ini akan sangat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Bila seorang pria sudah sampai pada tahap ini maka sebaiknya segera mencari pertolongan untuk mengatasi gangguan ejakulasi dini tersebut.
Ejakulasi dini sama sekali tidak berpengaruh terhadap kualitas sperma penderita dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesuburan pria.
Untuk mengatasi ejakulasi dini, pada prinsipnya terdapat tiga bagian terapi yang dapat dilakukan yaitu
- Terapi fisik
- Terapi psikologis
- Terapi medikamentosa (penggunaan obat-obatan)
Terapi psikologis dilakukan bila kasus ejakulasi dini terjadi karena masalah psikologis dari pria, seperti perasaan canggung pada pasangan, kondisi pikiran yang sedang stres terhadap pekerjaan atau hal-hal lainnya. Bantuan dari seorang psikolog atau psikiater sangat diperlukan apabila penyebab psikologis ini tidak dapat dihilangkan dan menetap terus menerus.
Terapi menggunakan obat pada ejakulasi dini dapat dilakukan dengan dua jenis obat, yaitu obat yang diminum atau sejenis obat yang dioleskan pada penis yang bertujuan untuk mengurangi kepekaan rangsangan pada penis sehingga ejakulasi tidak cepat terjadi.
Obat yang diminum, salah satunya bekerja dengan cara mengatur kadar serotonin dalam tubuh sehingga ejakulasi tidak cepat terjadi. Apapun terapinya, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ahli sehingga terapi dan pendekatan pengobatan dapat tepat guna dan efektif.
(red/DF)
Tag :
Sex
0 Komentar untuk "Ejakulasi Dini"
Silahkan Komentarnya ...